Rumahbali.id, Bali – Pesona pulau Bali selalu bisa mengambil hati para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk dijadikan sebagai tujuan berlibur. Keindahan alam serta keunikan budaya yang dimiliki oleh pulau Bali menjadi alasan bagi beberapa orang untuk tinggal lebih lama bahkan menetap di pulau ini. Keberhasilannya menjadi kota wisata yang menarik banyak wisatawan lokal hingga mancanegara, membuat pulau ini turut banyak dilirik para investor maupun developer yang ingin menjalankan bisnis di pulau Bali, tidak terkecuali dalam bidang bisnis properti. Dengan alasan tersebut, prospek bisnis properti di Bali tentu terlihat sangat menjanjikan.
Prospek Bisnis Properti di Bali
Aspek pariwisata dari pulau Bali menjadi penilaian paling penting yang layak untuk dipertimbangkan menjadi tempat bagi para investor dan developer untuk mengembangkan bisnis properti. Pada dasarnya, kota pariwisata pasti membutuhkan properti seperti hotel, villa, rumah, dan apartemen sebagai penunjang dari layanan pariwisata kota tersebut. Perkembangan pulau Bali yang terus tumbuh setiap tahunnya membuat para investor dan developer menjadikan Bali sebagai prioritas yang diminati dalam mengembangkan bisnis properti.
Oleh karenanya, prospek bisnis properti di pulau Bali dapat dibilang cerah dan akan menguntungkan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Namun, meskipun prospek bisnis properti di Bali terlihat begitu menjanjikan, perlu diingat bahwa persaingan dalam bisnis tersebut juga sangat kompetitif. Lantas bagaimana cara bersaing untuk berhasil dalam bisnis properti di Bali? Para investor dan developer perlu memperhatikan beberapa faktor penunjang kesuksesan dari berbisnis properti di pulau Bali.
Faktor Penunjang Kesuksesan Bisnis Properti di Bali
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis properti di Bali. Faktor pertama yang perlu diperhatikan adalah memahami pasar. Setiap target pasar dan konsumen dari sebuah bisnis tentu memiliki karakteristik masing-masing. Untuk sukses dalam berbisnis, memahami pasar serta menentukan target konsumen adalah hal yang penting untuk dilakukan. Pulau Bali merupakan pulau wisata yang sebagian besar penduduknya adalah pendatang atau pengunjung sementara, baik lokal maupun dari mancanegara. Untuk sukses dalam bisnis properti di Bali, ada baiknya untuk menentukan target pasar dan konsumen yang akan Anda bidik. Misalnya, Anda dapat berfokus pada wisatawan sebagai target konsumen produk properti yang akan ditawarkan.
Faktor selanjutnya yang menjadi penunjang kesuksesan bisnis properti di Bali adalah pemilihan lokasi dari properti yang dibangun. Pemilihan lokasi tentu akan sangat menentukan kesuksesan dari bisnis properti di Bali. Beberapa daerah di Bali dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan Anda untuk melakukan bisnis properti, contoh beberapa kota terkenal di Bali seperti Kuta, Seminyak, Ubud, dan Denpasar. Kota-kota tersebut merupakan kota yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki akses yang mudah dan cepat untuk menuju pusat kota. Properti yang terletak di daerah strategis akan menarik perhatian para wisatawan karena mereka cenderung akan mencari hunian atau tempat tinggal dengan akses yang mudah dan cepat dari pusat kota maupun tempat pariwisata terkenal.
Setelah menetapkan pasar dan memilih lokasi yang strategis, faktor lain yang dapat menjadi penunjang kesuksesan bisnis properti Anda di pulau Bali adalah dengan ketersediaan fasilitas sebagai nilai tambah dari properti yang ditawarkan. Untuk bersaing dengan kompetitor, tentu Anda harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan memberi keuntungan bagi para penyewa atau pembelinya. Anda dapat menyediakan beberapa fasilitas sebagai pembeda pada bisnis properti Anda. Dengan menyediakan fasilitas yang berbeda dan memudahkan para penyewa atau pembeli, properti Anda akan memiliki nilai tambah dalam bersaing dengan para kompetitor.
Jika Anda ingin melakukan investasi sebagai bisnis properti di Bali, maka Anda juga perlu untuk memperhatikan masa pembelian properti lahan/tanah maupun properti rumah. Anda bisa menghindari pembelian properti saat High Season, yaitu masa dimana pulau Bali kedatangan wisatawan dalamjumlah yang besar. Pada High Season, harga properti akan melonjak naik, dan para kompetitor akan berlomba-lomba untuk membeli properti untuk dijadikan sebagai lahan bisnis. Harga properti yang melonjak tinggi dapat mengurangi keuntungan bahkan merugikan bisnis properti Anda. Oleh karenanya, usahakan untuk membeli properti di Bali saat masa Low Season atau masa dimana Bali sepi akan pengunjung.
Faktor-faktor tersebut akan menunjang kesuksesan bisnis properti Anda di Bali. Ada baiknya Anda memperhatikan Kembali faktor-faktor tersebut sebelum memulai bisnis properti di Bali. Dengan begitu, prospek bisnis properti yang Anda jalankan akan semakin menjanjikan.
Tips Memulai Bisnis Properti di Bali
Menjadi pengembang maupun investor bisnis properti tentu bukan hal yang mudah. Jika Anda masih pemula dalam bidang bisnis properti, maka Anda dapat mecari mentor atau pemandu yang dapat diandalkan untuk membantu Anda. Ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memulai bisnis properti, terutama di pulau Bali agar terhindar dari risiko kerugian.
Tips pertama yang dapat Anda lakukan sebagai seorang pengembang adalah dengan memilih properti yang tepat untuk dikembangkan. Anda dapat mempertimbangkan jenis properti yang akan dikembangkan, apakah membeli lahan kosong, atau membeli properti yang sudah memiliki Development Approval atau izin legal atas pembangunan suatu lahan. Jenis properti yang akan dibeli dapat disesuaikan dengan beberapa faktor seperti lokasi dan pembiayaan yang dibutuhkan. Selain itu, Anda juga dapat melakukan kerja sama dengan pengembang berkualitas. Dengan begitu Anda dapat bekerja sama dalam mengatasi dan mengelola lahan tanpa perlu khawatir.
Selanjutnya, Anda dapat membuat konsep produk yang mudah untuk ditawarkan serta membuat branding dari properti yang akan Anda tawarkan. Jika Anda melakukan bisnis properti di pulau Bali, ada beberapa jenis bisnis properti yang dapat Anda lakukan, contohnya, jika Anda mengutamakan wisatawan sebagai target konsumen utama, Anda dapat menawarkan bisnis properti berupa villa ataupun hotel. Jika Anda menargetkan para pendatang dan investor, maka Anda dapat menawarkan perumahan sebagai produk dalam bisnis properti Anda.
Sedangkan bagi para investor yang ingin memulai bisnis properti di Bali, tips pertama yang dapat Anda lakukan adalah memilih properti dengan reputasi pengembang yang terpercaya. Agar terhindar dari risiko penipuan serta kerugian, Anda perlu memperhatikan reputasi pengembang dari properti yang akan Anda beli. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan lokasi dan akses dari properti. Anda dapat memilih properti yang ada di kota terkenal di Bali seperti Kuta, Denpasar, Seminyak, dan lain-lain. Atau Anda juga bisa memilih properti yang berada di daerah berkembang seperti kawasan Transit Oriented Development (TOD). Aspek lokasi serta akses menentukan kesuksesan dari bisnis investasi properti Anda, karena penyewa ataupun pembeli akan memilih properti dengan lokasi yang strategis. Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan fasilitas yang ditawarkan dari pihak properti. Fasilitas yang lengkap juga menjadi nilai plus yang akan menarik perhatian para penyewa.
Tips tersebut dapat Anda lakukan ketika ingin memulai bisnis properti di Bali. Dengan begitu, prospek bisnis yang Anda jalankan akan berjalan dengan baik dan membantu Anda untuk menuai hasil yang maksimal serta mendapatkan keuntungan yang menjanjikan.
Berbicara mengenai keuntungan, bisnis properti merupakan salah satu bisnis jangka panjang yang menjanjikan. Tentu saja, memulai bisnis properti di Bali akan mendatangkan keuntungan tersendiri, mengingat Bali merupakan daerah pariwisata. Berikut ulasan mengenai keuntungan yang akan didapat dari bisnis properti yang dilakukan di pulau Bali.
Keuntungan Bisnis Properti di Bali
Dengan memperhatikan faktor penunjang suksesnya bisnis properti di Bali, tentu Anda akan menikmati keuntungan dari berbisnis properti di pulau Bali. Apa saja keuntungan yang akan didaptkan jika melakukan bisnis properti di Bali? Simak ulasan berikut!
Sebagai kota pariwisata, Bali memiliki iklim bisnis yang baik dan cenderung selalu meningkat. Iklim bisnis properti di Bali yang terus menguat akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Sebuah data menyebutkan bahwa harga properti di pulau Bali terus menguat hingga 25% tiap tahunnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sejak 2020. Hal tersebut menunjukkan bahwa bisnis properti di Bali cenderung stabil bahkan mengalami kenaikan permintaan dari properti yang ditawarkan. Dapat diprediksikan bahwa angka tersebut akan naik hingga dua kali lipat dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang.
Hal tersebut dapat dipastikan dengan melihat jumlah wisatawan Bali yang terus mengalami kenaikan di tiap tahunnya. Jumlah para wisatawan yang berkunjung akan sangat menentukan keberhasilan dari bisnis properti di Bali. Tidak heran jika Bali dinobatkan menjadi lahan dari bisnis properti, karena pulau ini memiliki keuntungan serta prospek yang bagus di masa mendatang. Dengan begitu keuntungan yang akan Anda dapatkan akan lebih besar dan menjamin. Selain itu, bisnis properti juga akan memberi keuntungan jangka panjang karena sifat dari bisnis properti yang tidak ada matinya.
Dengan berbisnis properti, Anda akan memiliki passive income atau pendapatan yang diterima tanpa perlu berpartisipasi dalam proses bisnis yang dilakukan. Jika Anda melakukan investasi properti, maka Anda akan mendapatkan passive income. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Bali merupakan ladang keuntungan dari bisnis properti. Anda akan mendapat banyak keuntungan jika melakukan investasi properti di Bali. Prospek dari investasi properti di Bali juga terbilang cerah dan menguntungkan karena terus meningkatnya jumlah wisatawan maupun harga properti di tanah Bali. Anda dapat menikmati passive income dari investasi properti di Bali dalam jangka waktu yang lama.
Keuntungan bisnis properti di Bali tentu berlaku untuk para developer juga. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Jika bisnis investasi properti di Bali mungkin akan mengalami kesurutan, developer masih bisa meraup keuntungan yang lumayan di masa pandemi. Hal tersebut dikarenakan adanya para investor baru yang memanfaatkan masa pandemi untuk berinvestasi properti. Tentunya, para investor akan memilih properti yang akan membawa keuntungan setelah masa pandemi berakhir, dan Bali akan menjadi kandidat utama yang akan dilirik oleh para investor. Dalam hal tersebut, bisnis properti di Bali masih akan memberi keuntungan bagi para developer meski masih dalam masa pandemi Covid-19.
Bisnis Properti di Bali di Masa Pandemi
Masa pandemi tentu membawa dampak negatif bagi beberapa sektor, tidak terkecuali dalam bidang bisnis properti. Hal tersebut menyebabkan adanya penurunan keuntungan dari bisnis properti. Ruang lingkup penjualan yang terbatas menjadi penghambat keberhasilan bisnis properti di masa pandemi. Namun kini sektor properti mulai bisa beradaptasi dengan kondisi pasar selama masa pandemi. Contohnya seperti bisnis secondary property atau properti bekas yang mulai terjual meskipun dihargai dengan harga yang lebih rendah. Bisnis properti primer juga mulai bisa beradaptasi dengan kondisi pasar selama masa pandemi.
Pada masa pandemi seperti sekarang, Anda perlu beradaptasi dengan keadaan dalam menjalankan bisnis properti Anda. Sebagai developer, Anda harus bisa merencanakan produk secara matang dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Meskipun pada masa pandemi, developer masih dapat meraup keuntungan dengan menargetkan investor sebagai konsumen, hal tersebut tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, para developer harus merencanakan promosi produk properti agar terjangkau oleh para konsumen di luar investor.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan konsep pemasaran dari bisnis properti Anda. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sulitnya berpergian akan mempengaruhi proses pemasaran bisnis properti Anda, terutama bagi Anda yang menjalankan bisnis properti di Bali. Berkurangnya wisatawan lokal maupun mancanegara membuat pemasaran bisnis properti di Bali menjadi terhambat. Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda dapat memanfaatkan dunia digital dalam melakukan pemasaran terhadap produk properti yang ditawarkan. Anda dapat memanfaatkan teknologi agar bisa melaksanakan proses jual beli properti secara online. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan sosial media sebagai sarana pemasaran bisnis properti Anda. Hal tersebut dilakukan untuk menjangkau konsumen atau investor di luar Bali yang tertarik untuk membeli properti di tanah Bali.
Dengan melakukan adaptasi terhadap keadaan pasar di masa pandemi, bisnis properti Anda dapat tetap berjalan. Anda dapat melakukan pemasaran secara daring dengan memasang iklan di portal properti dan website dengan mencantumkan informasi lengkap beserta dengan tampilan properti yang ditawarkan, baik dalam bentuk foto dan video. Beradaptasi dengan kondisi pasar di masa pandemi akan membuat bisnis properti Anda tetap berjalan dengan baik.
Pada masa pandemi, prospek bisnis properti di Bali mungkin akan mengalami penurunan karena target pasar yang berkurang secara drastis. Namun dengan melakukan adaptasi terhadap kondisi pasar dan juga memahami kebutuhan properti konsumen selama masa pandemi, bisnis properti tetap dapat berjalan dengan baik meskipun dilakukan di kota pariwisata seperti Bali. Anda dapat menargetkan para investor baru sebagai konsumen untuk berbisnis properti di pulau Bali, karena para investor akan menjadikan masa pandemi kesempatan untuk membeli properti yang akan diinvestasikan di masa mendatang. Dengan memikirkan keuntungan yang akan didapat setelah pandemi berakhir, terdapat banyak investor yang melirik pulau Bali sebagai pilihan untuk melakukan investasi properti.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prospek bisnis properti di Bali memang cukup menjanjikan. Pulau yang terkenal dengan keindahan alami serta budayanya yang unik akan terus mendatangkan para wisatawan setiap tahunnya. Hal tersebut tentu akan menguntungkan para pebisnis properti, karena properti sangat menunjang layanan pariwisata kota ini. Meskipun pandemi merugikan sektor pariwisata di pulau Bali, hal tersebut tidak menghambat bisnis properti untuk terus berjalan dan menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan adaptasi terhadap kondisi pasar selama masa pandemi, bisnis properti di Bali tetap dapat berjalan dan memiliki prospek yang cerah di masa pendatang. (FIY)