Rumahbali.id, Bali – Hidup di abad ke 21 membuat kita menyadari bahwa teknologi dan zaman kini semakin berkembang dan akan terus berkembang. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka segala hal yang ada di sekeliling kita juga akan ikut menyesuaikan perkembangan teknologi dan globalisasi.
Kemajuan globalisasi tentu mempengaruhi banyak aspek di dalam hidup. Salah satunya adalah biaya hidup dan pemasukan dana untuk memenuhi biaya hidup. Meningkatnya biaya hidup seiring dengan perkembangan globalisasi menuntut kita untuk bekerja lebih keras agar bisa hidup lebih sejahtera.
Mungkin ada beberapa di antara kita yang pernah berpikir bahwa keuangan menjadi salah satu aspek yang sangat riskan dan krusial di zaman sekarang ini. Segalanya membutuhkan uang dan kita diharuskan untuk memiliki uang lebih untuk membeli segala kebutuhan yang diinginkan.
Oleh karena itu, banyak di antara kita yang mencari penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan atau pemasukkan dana tambahan tersebut didapatkan di luar pekerjaan pokok yang dijalani sehari-hari. Hal tersebut bisa dilakukan dengan bekerja paruh waktu, atau melakukan usaha, atau juga menerima permintaan jasa yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki.
Selain itu, salah satu pemasukkan tambahan yang menyenangkan dan diinginkan oleh banyak orang, adalah passive income.
Apa itu passive income?
Passive income berarti pendapatan atau pemasukkan tambahan yang datang dari suatu perusahaan atau penjualan produk, tanpa kita harus berpartisipasi langsung dalam proses bisnisnya. Secara singkat, passive income berarti pendapatan tambahan yang kita dapatkan tanpa bekerja secara langsung ke lapangan. Menyenangkan, bukan?
Memiliki passive income dari sebuah usaha yang menguntungkan adalah salah satu hal yang diincar oleh banyak orang. Bagaimana tidak? Mendapatkan penghasilan dengan usaha yang minim tanpa berkontribusi langsung di lapangan dalam proses berjalannya usaha, tentu menjadi hal yang diinginkan semua orang.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan passive income. Anda bisa menjual ebook, berkontribusi dalam website seseorang, atau juga melakukan afiliasi marketing dalam perusahaan tertentu tanpa harus terlibat dalam proses promosinya secara langsung. Selain itu, terdapat satu cara yang juga banyak diminati masyarakat untuk mendapatkan passive income, yaitu dengan berinvestasi ke dalam industri properti. Dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan, mendapatkan passive income melalui produk properti memang menjadi salah satu cara yang paling diminati.
Apa cara yang bisa Anda lakukan?
Ada beberapa cara atau metode yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan passive income melakui industri properti, di antaranya dengan membeli properti dan menyewakannya, atau menanamkan aset untuk berinvestasi di dalam produk properti yang sudah Anda incar.
Anda bisa membeli sebuah properti dengan harga yang ditawarkan pada saat itu, lalu menjualnya ketika harganya naik. Sehingga, Anda bisa mendapatkan pemasukkan dan atambahan setiap bulannya dnegan range harga yang lebih tinggi. Bukan hanya itu, Anda juga bisa menjua unit tersebut di masa depan ketika jumlah harga yang ditawarkan sudah jauh lebih tinggi. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan membayar lebih rendah dan mendapatkan uang pembelian yang lebih tinggi.
Sebelum itu, jangan lupa untuk tetap mempertimbangkan banyak aspek sebelum melakukan investasi ataupun pembelian produk properti untuk mendapatkan passive income. Pertimbangkanlah kualitas, spesifikasi, serta developer yang mengembangkan properti tersebut. Jangan sampai tujuan Anda untuk mendapatkan passive income berhenti di tengah jalan danmemberikan Anda tanggungan kerugian yang tidak diinginkan.
Berbicara mengenai kualitas properti untuk dijadikan sumber passive income, villa adalah salah satu jenis properti yang disukai banyak investor dan developer untuk menjadi passive income. Bagaimana tidak? Villa adalah bangunan yang memiliki fungsi seperti rumah untukkeperluan berwisata atau staycation dengan biaya yang cukup tinggi untuk satu kali sewa.
Bali adalah salah satu kawasan di Indonesia yang memiliki banyak sekali villa yang bagus untuk dijadikan destinasi akomodasi wisata. Ada banyak villa bali yang bisa dijadikan sumber passive income. Namun, apakah Anda bisa mengelolanya?
Mengelola villa Bali mengharuskan Anda untuk memiliki kemampuan promosi yang bagus. Hal tersebut karena ada banyak sekali villa Bali yang memiliki kualitas yang bagus, sehingga Anda harus pandai-pandai bersaing.
Pemandangan dan kesejukan alam di Bali membuat siapapun ingin menikmatinya di dalam tempat akomodasi yang bisa dinikmati hanya sendiri atau bersama orang-orang terdekat. Villa yang ada di Bali biasanya memiliki fasilitas sendiri yang isa dinikmati dalam satu bangunan. Oleh karena itu, jika Anda ingin mendapatkan passive income yang lancar melalui bisnis properti di villa Bali, maka Anda juga harus pandai menawarkan fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Fasilitas di villa Bali menjadi salah satu aspek terpenting yangharus dipertimbangkan. Banyak orang bahkan bisa dalam jumlah yang besar, menginginkan villa dengan fasilitas tertentu sebagai bahan pertimbangannya.
Mengerti bahwa banyak villa Bali yang memiliki fasilitas bagus, maka Anda harus membangun villa Anda dengan fasilitas yang berkembang dan up to date dengan kondisi perkembangan teknologi saat ini. Dengan begitu, maka villa yang Anda kelola bisa menjadi villa yang kompetitif di Bali.
Perlu Anda ketahui juga bahwa terdapat beberapa peraturan tentang penyewaan villa Bali sebagai aset investasi atau sumber pendapatan pasif atau passive income. Mengerti peraturan hukum atau regulasi pemerintah tentang kepemilikan villa atau aset properti perlu Anda lakukan untuk bisa memiliki akses yang resmi. Cobalah untuk bertanya dan mengurus segala keperluan Anda agar bangunan yang Anda sewa dan jadikan passive income menjadi bangunan yang legal dan sesuai dengan aturan pemerintah.
Perlu Anda ketahui juga bahwa villa Bali adalah destinasi yang banyak sekali menjaditujuan wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik. Itulah mengapa promosi yang gencar juga harus Anda lakukan agar pengelolaan villa yang Anda lakukan bisa berjalan dengan lancar dan strategi pemasaran yang dijalankan juga bisa memberikan timbal balik yang positif terhadap villa yang Anda kelola.
Persyaratan yang harus Anda penuhi adalah ukuran lahan minimum villa Bali, yaitu 1000 m2. Kemudian, Anda juga harus menaati peraturan bahwa jumlah ruangan maksimum di villa Bali adalah 25 ruangan. Ruangan di dalam vila tentunya berbeda dengan ruangan di dalam hotel, karena villa memiliki ruangan yang terdiri dari ruangan-ruangan di dalam rumah pada umumnya.
Terakhir, Anda harus bisa memiliki perawatan dan pembersihan yang rutin di villa yang Anda kelola, karena passive income datang dari penyewaan pelanggan, dan kesan yang dimiliki pelanggan akan berpengaruh pada review villa yang Anda kelola. Cobaah menjaga nama baik villa yang Anda kelola agar bisa bersaing dengan villa Bali yang lain. (GYS)