Rumahbali.id, Bali – Indonesia memiliki banyak pulau-pulau dengan kekayaan alam serta keunikan budaya yang berbeda. Salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahan serta keberagaman budayanya yang unik hingga ke mancanegara adalah pulau Bali. Tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, Bali juga memiliki ciri khas tersendiri pada bangunan yang ada di pulau tersebut, termasuk rumah Bali.
Keunikan dari desain rumah Bali yang khas membuat arsitektur Bali banyak diminati oleh banyak orang. Ciri khas yang ada pada rumah Bali dipengaruhi oleh budaya Hindu yang kuat. Hal tersebut dikarenakan mayoritas dari masyarakat Bali menganut agama Hindu. Oleh karenanya, beberapa bagian dari rumah Bali sangat kental dengan sentuhan budaya Hindu. Selain memiliki hubungan yang erat dengan agama Hindu, berikut beberapa fakta menarik lainnya dari rumah Bali yang perlu Anda ketahui.
Material Bangunan Rumah Bali Menentukan Strata Sosial
Pada rumah Bali, penggunaan material ataupun jenis bahan bangunan yang digunakan dalam proses pembangunan rumah pada umumnya tidak disamaratakan. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh ekonomi serta strata sosial dari pemilik rumah. Masyarakat biasa cenderung menggunakan material tanah liat dalam membuat dinding rumahnya. Sementara, golongan bangsawan biasanya akan menggunakan material batu bata sebagai material dinding. Selain itu, material atap dari rumah Bali biasanya terbuat dari genting tanah, alang-alang, ijuk, maupun material lain yang sesuai dengan kemampuan finansial dari pemilik rumah Bali.
Adanya Ritual Sebelum Membangun Rumah
Masyarakat Bali akan melakukan sebuah ritual sebelum membangun rumah Bali. Biasanya masyarakat Bali akan melakukan ritual berupa peletakkan batu pertama atau yang disebut sebagai tradisi Nasarin. Tradisi ini bertujuan untuk memohon restu serta kekuatan bumi agar rumah yang dibangun akan menjadi rumah yang kuat, kokoh, serta tahan lama.
Masyarakat Bali juga melakukan ritual kepada para tukang atau pekerja yang membantu proses pembangunan rumah Bali. Ritual tersebut dikenal sebagai upacara prayascita yang memiliki tujuan untuk memohon keselamatan bagi para pekerja yang terlibat dalam proses pembangunan dari awal mulai hingga proses pembangunan selesai. Proses pembangunan rumah Bali baru dapat dilakukan setelah pemilik melakukan kedua ritual tersebut.
Unsur Budaya Hindu yang Melekat Kuat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa rumah Bali identik dengan ciri khasnya yang banyak terpengaruhi oleh budaya agama Hindu. Unsur budaya Hindu mempengaruhi banyak aspek dalam rumah Bali mulai dari penataan ruang dari mulai pintu gerbang rumah hingga detail ukiran dari rumah Bali. Rumah Bali memiliki konsep hunian yang tertata dengan baik sebab arsitektur Bali yang terpaku pada 7 filosofi seperti Tri Hita Karana, Tri Mandala, Sanga Mandala, Tri Angga, Tri Loka, Asta Kosala, Kosali, dan juga Arga Segara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kedinamisan serta keharmonisan antara aspek pawongan, palemahan, serta parahyangan.
Tembok Tinggi yang Memiliki Fungsi Spiritual
Rumah Bali cenderung memiliki tembok tinggi yang mengelilingi area rumah. Dalam arsitektur Bali, tembok tidak hanya memiliki fungsi sebagai keamanan dan privasi dari pandangan luar rumah, namun juga memiliki fungsi spiritual. Tembok yang tinggi pada rumah Bali dianggap berfungsi sebagai penangkal hal buruk seperti roh jahat maupun ilmu hitam agar tidak masuk ke dalam rumah. Pada desain rumah Bali modern, tembok tinggi biasanya dipadukan dengan lampu hias maupun tanaman hias kekinian yang akan mempercantik tampilan tembok.
Itulah beberapa fakta menarik dari rumah Bali yang perlu Anda ketahui. Selain fakta-fakta tersebut, rumah Bali juga memiliki beberapa ciri khas seperti harmonisasi bangunan dengan alam, taman ataupun halaman rumah yang luas, zonasi ruang yang rapi dan adanya pura kecil pada rumah Bali, ukiran pada dinding maupun pintu rumah Bali, serta ciri khas yang lainnya. (FIY)