Mengenal Ciri Khas dari Arsitektur Bali

Diposting pada 09 March 2021
Rumahbali.id

Rumahbali.id, Bali – Tidak hanya terkenal dengan budaya dan pesona keindahan alamnya, pulau Bali juga terkenal dengan keunikan arsitektur yang memiliki unsur ciri khas tersendiri. Hampir setiap properti dan bangunan yang ada di pulau Bali memperlihatkan material yang kental dengan nuansa yang alami. Keunikan serta ciri khas yang dimiliki oleh arsitektur Bali membuatnya banyak digemari oleh masyarakat di luar pulau Bali baik di Indonesia, maupun macanegara untuk diterapkan pada huniannya. Berikut ulasan mengenai ciri khas dari bangunan arsitektur di pulau Bali.

Harmoni dengan Alam

Ciri khas pertama dari arsitektur Bali adalah konsep arsitektur yang memiliki harmoni dengan lingkungan alam sekitar. Arsitektur yang memiliki harmoni dengan alam merupakan watak dasar dari konsep arsitektur Bali. Ciri khas ini terbentuk karena warga Bali yang menyukai keseimbangan alam. Konsep Tri Hita Karana yang diusung oleh arsitektur Bali pada umumnya memiliki tiga unsur penghubung keharmonisan bagi penghuni dari rumah yang akan dibangun. Tiga unsur tersebut adalah keselarasan antara jiwa, raga, dan juga tenaga. Ketiga unsur tersebut diharapkan akan menciptakan keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan Tuhan.

Bangunan pada arsitektur Bali biasanya akan menerapkan material yang menonjolkan nuansa alam dan keindahan alami seperti bebatuan alam, kayu, maupun bambu. Ciri khas ini akan diwujudkan dalam bangunan rumah yang disertai dengan adanya tempat pemujaan maupun pekarangan yang dilengkapi dengan penunggun karang.

 

Terdapat Ukiran Batu Maupun Patung

Arsitektur Bali banyak dipengaruhi oleh kebudayaan agama Hindu. Hal tersebut menyebabkan adanya beberapa unsur Hindu yang menjadi ciri khas dari arsitektur Bali yang selanjutnya. Sehingga membuat banyaknya rumah Bali yang menggunakan karya pahatan maupun patung pahatan sebagai hiasan pada dinding rumah mereka. Kedatangan Majapahit pada abad ke 15 membuat warga Bali mewarisi budaya yang lekat dengan ajaran agama Hindu. Karya pahatan dari batu itu pada awalnya dijadikan sebagai pura atau tempat ibadah bagi orang Hindu. Seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran pura serta karya pahatan yang menghiasi dinding rumah di Bali telah menjadi ciri khas yang melekat dari arsitektur Bali.

 

Memiliki Struktur Ruang yang Rapi

Arsitektur Bali mengusung konsep Tri Angga yang merupakan konsep keseimbangan serta kelestarian alam. Hal tersebut membuat gaya arsitektur Bali menerapkan adanya pembagian area atau zona dalam perencanaan arsitektur tradisional Bali. Pembagian area atau zona tersebut sesuai dengan tiga tingkatan yang melambangkan tubuh manusia. Bagian pertama yaitu bagian utama atau kepala, yang diwujudkan dalam bentuk atap sebagai simbol dari bagian yang paling tinggi dari sebuah bangunan. Bagian yang selanjutnya adalah Madya atau badan, yakni bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam bentuk dinding, pintu, jendela yang khas dari Bali. Bagian terakhir yaitu bagian Nista atau kaki yang diwujudkan dalam bentuk pondasi rumah sebagai penyangga bangunan. Struktur ruang tersebut dibangun dengan kuat agar menjadi kesatuan tubuh yang kokoh.

Untuk mengikuti perkembangan zaman, arsitektur bangunan properti yang ada di pulau Bali mengusung adanya percampuran antara desain arsitektur khas Bali dengan desain modern terkini. Hal tersebut membuat adanya perpaduan desain tradisional dengan desain modern pada tren rumah Bali saat ini. Ciri khas yang terkandung dalam arsitektur Bali tetap diterapkan dan dikombinasi dengan material maupun desain rumah modern yang tengah banyak diterapkan sehingga menghasilkan tren arsitektur Bali modern. (FIY)

imgWAchatYuk