Rumahbali.id, Bali – Investasi menjadi salah satu bisnis yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain karena memiliki keuntungan yang menjanjikan, investasi properti juga tidak memerlukan kemampuan yang khusus dan ahli. Tren bisnis investasi banyak terjadi di kota-kota besar hingga di pulau pariwisata seperti Bali. Ketenaran pariwisata Bali yang mendunia membuat banyak investor memilih pulau ini untuk dijadikan sebagai lokasi favorit dalam menjalankan bisnis investasi properti.
Saat pandemi melanda Indonesia pada awal tahun 2020, penurunan segala sektor memberikan dampak negatif terhadap perekonomian negara. Hal tersebut lantas memberikan dampak yang besar pada pulau Bali selaku salah satu andalan perekonomian negara, khususnya dalam sektor pariwisatanya. Pembatasan jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional telah menghambat sektor pariwisata Bali.
Namun meskipun demikian, Bali masih menjadi pilihan lokasi bagi para investor yang optimis terhadap perkembangan situasi selama masa pandemi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data terkait penanaman modal di Bali yang memiliki nilai yang tinggi selama tahun 2020. Sektor properti di Bali masih menarik perhatian para investor selama masa pandemi karena dinilai memiliki tren positif.
Sektor properti di Bali menjadi salah satu faktor pulihnya perekonomian pada pulau Bali semasa pandemi. Hal tersebut kemudian diperkuat dengan dibukanya kembali bandara Bali bagi para wisatawan lokal sejak bulan Agustus 2020. Sektor properti yang terus berjalan di pulau Bali membuat para investor optimis terhadap peluang investasi properti di Bali setelah masa pandemi berakhir. Oleh karenanya, tidak sedikit para investor yang mulai menanam investasi properti di pulau Dewata.
Harga properti yang cenderung menurun selama masa pandemi dijadikan sebagai ajang emas bagi para investor untuk membeli properti pada tahun ini. Itulah yang menjadi alasan mengapa sekarang jadi saat yang tepat untuk memulai bisnis investasi properti di pulau Bali. Terlebih, pemerintah tengah mematangkan rencana pembukaan kembali pariwisata Bali bagi para wisatawan mancanegara pada kisaran bulan Juni atau Juli 2021.
Persiapan kembalinya sektor pariwisata Bali membuat investasi properti, terutama investasi villa, di pulau ini memiliki peluang dan prospek yang menjanjikan. Hal tersebut membuat investasi villa di Bali menjadi salah satu bisnis investasi yang paling menjanjikan, mengingat rata-rata okupansi villa di Bali mencapai angka 70% di setiap tahunnya dengan nilai minimal return of investment (ROI) sebanyak 10%. Potensi investasi villa yang menggiurkan di pulau Bali membuat para investor berlomba untuk mendapatkan properti mulai dari sekarang. Apalagi semasa pandemi, para developer cenderung menurunkan harga properti dikarenakan kondisi pasar yang cukup sepi.
Jika Anda tertarik untuk melakukan bisnis investasi villa di pulau Bali, Anda dapat memulainya dari sekarang. Anda dapat membeli properti villa di daerah potensial Bali seperti Kuta, Seminyak, Denpasar, dan Ubud. Jika Anda ingin meminimalisir persaingan properti, maka Anda dapat memilih kawasan lain yang memiliki peluang untuk ramai dihuni dan dijangkau oleh para wisatawan, seperti kawasan Canggu.
Pelaku industri properti meyakinkan bahwa pasar investasi villa di pulau Bali akan mengalami kenaikan yang sangat pesat setelah masa pandemi berakhir. Oleh karenanya, sekarang ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk berinvestasi villa di pulau Bali. Selain masih dapat mendapatkan properti dengan harga di bawah normal, Anda bisa mendapatkan tingkat keuntungan yang berlipat di masa mendatang karena sektor perekonomian yang membaik dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, nilai properti juga dapat mengalami kenaikan dengan mudah saat sektor pariwisata Bali telah pulih seutuhnya. (FIY)