Rumah kedua – Punya rumah pertama memang menyenangkan dan menguntungkan. Akhirnya hasil kerja bisa menghasilkan sesuatu yang berharga dalam jangka panjang untuk keluarga. Bahkan lebih jauh lagi, unit rumah bisa diwariskan ke generasi selanjutnya. Biak itu anak atau cucu.
Setelah rumah pertama lunas, sebaiknya beli rumah kedua. Khususnya buat Anda yang sudah punya rumah pertama di perkotaan sebaiknya beli rumah kedua di Bali.
Rumah kedua di Pulau Dewata ini bisa jadi tempat tinggal ketika masuk usia pensiun. Alhasil saat pensiun bisa menikmati banyak destinasi wisata di Bali.
Dengan demikian beli rumah kedua di Bali sebagai tempat tinggal saat pensiun mendorong hidup lebih nyaman, aman, dan berkualitas di masa depan.
Ditambah lagi, beli rumah kedua di Pulau Dewata juga bisa dijadikan media investasi properti. Dengan potensi margin keuntungan yang tinggi. Misalnya beli rumah di Bali sekarang Rp 600 juta, kelak di masa depan harga rumah di Bali kira-kira 10 tahun lagi jadi Rp 900 jutaan.
Dengan demikian, margin keuntungan yang didapat Rp 200 juta. Nominal yang menggiurkan. Toh tidak ada ruginya juga beli rumah di Bali sebagai aset investasi.
Oleh karena itu, mumpung sudah punya rumah pertama dan ada dana sebaiknya beli rumah kedua di Bali sekarang juga sebagai aset investasi properti.
Nah yang perlu dicatat, saat beli rumah kedua di Bali harus hati-hati. Harus memilih unit rumah yang berkualitas dan strategis. Supaya margin keuntungan yang didapat lebih besar.
Berikut tips beli rumah kedua di Bali sebagai media investasi properti yang menguntungkan
Beli unit secara cash keras
Pertama yang harus dipraktikkan ketika beli rumah kedua di Pulau Dewata adalah skema pembelian rumah harus cash keras. Sesuai dengan harga normal rumah. Jadi lebih efisien.
Hindari beli rumah kedua di Bali dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR). Soalnya beli rumah skema KPR bakal keluar banyak biaya. Terutama biaya bunga. Soalnya biaya bunga bisa menggerus keuntungan.
Sederhananya begini, nilai ekonomi rumah kedua di Bali tumbuh 7 persen per tahun. Sementara bunga KPR unit rumah 10 persen pertahun

Jadi pertumbuhan nilai ekonomi rumah lebih rendah dibanding beban bunga KPR. Hal tersebut tentu bikin investasi properti malah buntung.
Dengan demikian, beli rumah kedua di Pulau Dewata sebaiknya pakai skema cash keras. Potensi untung di masa depan lebih tinggi.
Beli rumah dengan lokasi strategis
Beli rumah kedua di Bali sebagai hunian masa pensiun atau sebagai media investasi properti harus memilih lokasi yang strategis. Hindari unit rumah yang lokasinya di pedalaman atau jauh dari pusat kota. Soalnya pertumbuhan nilai ekonomi rumah di pedalaman lambat. Ditambah lagi, sulit dijual di masa depan.
Dengan demikian, beli rumah di Bali harus yang strategis. Dekat dengan destinasi wisata, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya. Hasilnya tentu saja nilai jual rumah di masa depan tinggi, margin keuntungan pun lebih besar.
Beli rumah yang aman
Baik untuk hunain pensiun atau media investasi properti, beli rumah kedua harus memilih lokasi yang aman dari bencana. Nah mitigasi risiko bencana ini harus diawali pas proses pembelian unit.
Caranya tentu saja beli rumah yang aman dari banjir atau tanah longsor. Survei lingkungan rumah terlebih dahulu dan pastikan aman dari risiko bencana. Supaya rumah aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tips beli rumah kedua di Bali ini bisa Anda praktikkan sekarang juga. Bagi yang ingin dapat rumah Bali berkualitas dan strategis, langsung hubungi agen properti digital Prime360. (AS)