Tren Condotel di Bali, Investasi Properti yang Menjanjikan

Diposting pada 16 February 2021
Rumahbali.id

Rumahbali.id, BaliProduk properti yang ditawarkan di Bali cukup beraneka ragam. Mulai dari properti hunian rumah tapak dan apartemen hingga hotel dan resort. Salah satu produk properti yang sedang mengalami tren di Bali adalah condotel. Mungkin bagi sebagian dari Anda investor properti, Condotel masih terdengar cukup asing di telinga.

Condotel berasal dari dua gabungan kata yaitu condominium dan kata hotel. Dua aspek penting condotel adalah bangunan yang menyerupai apartemen dan dikelola dengan manajemen hotel. Jadi secara sederhana condotel adalah bangunan yang dimiliki oleh perorangan seperti layaknya apartemen yang dapat disewakan selayaknya hotel.

Kepopuleran condotel bermula dari gaya hidup masyarakat Amerika Serikat. Di negara tersebut condotel diburu oleh masyarakat untuk dijadikan investasi jangka panjang melalui unit usaha manajemen bisnis hotel. Keuntungan yang diberikan dari condotel dapat menjadi salah satu sumber passive income yang dapat diandalkan.

Kepopuleran ini mulai menjdi tren di Indonesia terutama di Bali. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Bali merupakan salah satu tujuan wisata paling populer baik secara nasional maupun internasional. Fakta tersebut berhubungan dengan tingkat penyewaan Hotel yang tinggi di Bali. Hal ini tercermin dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Tingkat Penghuni Kamar (TPK) di Bali tercatat sangat tinggi yaitu 69,7 persen setiap bulannya dengan lama hunian kamar rata-rata 2,66 hari.

Selain itu, dilihat dari tren kenaikan harga condotel di Bali yang selalu naik menjadikan produk properti satu ini sebagai produk properti favorit investor. Bayangkan saja angka kenaikan tertinggi harga condotel dapat mencapai 25,3% dengan tingkat penjualan yang sangat tinggi yaitu 90 persen. Survei terbaru konsultan properti Chusman & Wakefield menyebutkan, tren harga kondotel di Bali terus meningkat seiring dengan kenaikan harga tanah.

Rata-rata harga kondotel dengan status Hak Guna Bangunan tercatat di angka Rp 37 juta per meter persegi (m2). Harga tersebut naik cukup signifikan, yaitu sebesar 25,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Tingkat keuntungan investasi condotel juga terhitung sangat tinggi dibandingkan dengan produk investasi properti lain. Tercatat keuntungan investasi condotel dapat mencapai 16 persen untuk dua tahun pertama.

Apa saja yang menyebabkan investasi condotel menjadi tren investasi properti di Bali? Setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan kepopuleran condotel. Simak selengkapnya di sini.

Tingkat Okupansi yang Tinggi

Pasar penyewaan hotel dan hunian yang tinggi di Bali menjadi salah satu daya tarik utama investasi Condotel. Sebelum Pandemi COVID-19, Bali senantiasa dikunjungi oleh berbagai turis baik dari dalam negeri maupun manca negara. Pada Oktober 2019, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel berbintang di Bali tercatat sebesar 63,30 persen, naik 0,08 poin dibandingkan TPK bulan September 2019 (mtm) mencapai 63,22 persen.  Hal yang menarik adalah tingkat okupansi Hotel Berbintang yang sangat tinggi dibandingkan dengan tingkat okupansi hotel lainnya.

Hal ini menunjukan bahwa wisatawan Bali memang menjadi konsumen pasar penyewaan untuk properti berkelas. Condotel sendiri masuk kedalam kategori properti mewah dengan berbagai akomodasi dengan manajemen hotel yang menekankan pada kualitas. Dengan demikian, pasar yang sangat besar di Bali ini menjadi salah satu sumber pendapatan para investor condotel di Bali. Apalagi dengan kenaikan tarif sewa yang terus berkembang setiap tahunnya menjanjikan keuntungan bisnis penyewaan Apartemen dengan manajemen Hotel yang terus bertambah.

Harga Condotel yang Terus Tumbuh

Permintaan yang tinggi terhadap produk properti condotel dan supply yang terbatas menyebabkan produk properti ini menjadi rebutan investor. Tingkat kenaikan tertinggi condotel di Bali mencapai 25,3 persen dengan rata-rata 12,4% selama tiga tahun terakhir. Menariknya tingkat penjualan condotel juga sangat tinggi yang berada pada kisaran 90 persen. Artinya 9 dari 9 condotel yang ditawarkan pengembang selalu habis diburu oleh investor.

Permintaan yang sangat tinggi ini menjadi salah satu pemicu tren investasi condotel di Bali. Hal ini tidak begitu mengherankan mengingat tingginya Return of Investment (ROI) yang ditawarkan dari investasi Condotel ini. Apalagi harga condotel yang terus tumbuh membuat berbagai kalangan investor berusaha mendapatkan produk properti ini sesegera mungkin. Kenaikan harga condotel yang sangat cepat beriringan dengan kenaikan harga tanah di Provinsi Bali yang erkisar pada angka 30 persen hingga 35 persen setiap tahunnya.

Peminat Condotel Berasal dari Dalam dan Luar Negeri

Profil pembeli kondotel memiliki kaitan dengan harga unit yang ditawarkan di pasar. Pembeli unit kondotel dengan harga Rp 2 miliar ke bawah didominasi oleh pembeli domestik. Sebagian besar mereka berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Bali. Sementara itu, pembeli proyek kondotel kelas atas didominasi oleh investor asing yang berasal dari Australia dan Asia (Singapore dan Hong Kong). Peminat condotel yang besar ini tentu saja didorong oleh prospek keuntungan investasi yang menggiurkan di Bali.

Sebagian besar kondotel terkonsentrasi di area tujuan utama pengunjung di Bali, seperti Kuta dan Seminyak. Namun, beberapa proyek baru juga direncanakan akan dibangun di bagian selatan Bali, seperti Ungasan, Nusa Dua, Tanjung Benoa, dan Pecatu. Area-area tersebut menawarkan pantai-pantai yang panjang dan pemandangan indah dari atas tebing.

Kepopuleran Bali yang Terus Meningkat

Salah satu faktor pendukung utama yang mendorong tren investasi condotel di Bali adalah terus meningkatnya popularitas Bali sebagai objek wisata dunia. Startup travel ternama di Jerman merilis sebuah riset yang menetapkan Bali sebagai pulau terpopuler di Dunia. Dalam riset tersebut pulau Bali menjadi destinasi wisata yang paling banyak dicari dengan jumlah tagar mencapai 60.4733.066. Jumlah ini mengungguli Pulau Ibiza yang berlokasi di Spanyol pada peringkat kedua dengan jumlah pencarian tagar yang jauh tertinggal dari Pulau Bali yaitu hanya 16.320.328 saja.

Hal ini juga diamini oleh Majalah Forbes yang menyelenggarakan survey bertajuk Bucket List Travel: Top 50 Places in The World. Pada survey yang diselenggarakan dengan melibatkan 1,5 Juta audiences. Hasil dari survey tersebut menobatkan Bali pada posisi pertama sebagai destinasi wisata terpopuler di dunia yang kemudian diikuti oleh New Orleans dan County Kerry, Irlandia. Fakta bahwa Bali mampu merajai dua survey sekaligus menunjukan bahwa pulau Bali merupakan destinasi parawisata dunia yang terus tumbuh dan semakin digemari oleh masyarakat dunia.

Kepopuleran Bali tentu saja berdampak ada tingkat kunjungan yang terus tumbuh setiap tahunnya. Jumlah wisatawan yang datang ke Bali ini menjadi pasar yang sangat besar bagi penyewaan condotel. Keuntungan yang dihasilkan dari investasi Condotel di Bali akan turut naik seiring dengan tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Oleh karena itu, investasi Condotel di Bali menjadi tren yang paling menguntungkan bagi investor properti. Apakah Anda tertarik untuk investasi Condotel di Bali? (ADR).

imgWAchatYuk